Get Gifs at CodemySpace.com

Kamis, 30 Juni 2011

BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS FIKSI


Menulis fiksi pada hakikantya menulis kreatif, yaitu menulis dengan maksud untuk mengungkapkan perasaan atau emosi, misalnya menulis pusi, cerpen, dan drama. Dengan dilaksanakannya pembelajaran menulis fiksi di kelas 3 – 6 SD diharapkan siswa mampu mengungkapkan daya emosionla yang sesuai dengan lingkungan budaya tempat mereka hidup.
Sesuai dengan tujuan dan pembelajaran yang tercantum dalam GBPP Bahasa Indonesia SD dari kurikulum Pendidikan Dasar tahun 1994, menulis kreatif yang akan dibahas dalam kegiatan belajar ini terbatas pada menulis puisi, cerpen, dan drama untuk kelas 3 – 6 SD. Pembahasanannya pun akan dibatasi pada bagiaman cara mengembnagkan bahan dan prinsip-prinsip yang melandasi pembelajarannya.

1.1   Bahan Pembelajaran Menulis Fiksi

Banyak ragam puisi, cerpen dan drama yang kita kenal. Tetapi puisi, sastra yang sederhana, yang dapat dijadikan sebagai wadah pengungkapan perasaan atau emosi siswa SD yang bisa disebut puisi, cerpen, dan drama anak-anak. Dinamakan puisi cerpen dan drama anak-anak, karena bentuk-bentuk tulisan itu memiliki ciri-ciri khusus, yaitu bentuknya sederhana, kalimat-kalimatnya lugas dan pendek-pendek, isinya tidak berbelit-belit dan mudah ditangkap. Drama yang ditulis anak-anak berupa dialog sederhana sesuai dengan apa yang merka lakukan dalam kesehariannya.
Bahan pembelajraan menulis fiksi untuk kelas 3 – 6 SD diperoleh dengan cara mengkaji GBPP itu sebagai berikut.
1.      Menginventarisasikan tujuan umum yang sesuai untuk pembelajran menulis fiksi dari program pengajaran setiap kelas.
2.      Memilih pembelajaran yang sesuai dengan tujuan umum itu dari setiap caturwulan ;
3.      Menentukan bahan pembelajaran yang akan dikembangkan dari pembelajaran tersebut di atas
Hasil pengkajian yang diperoleh dituangkan ke dalam bentuktabel sehingga mempermudah anda ketika membuat rencana pengajaran yang akan anda laksanakan. Model pengembangan bahan pembelajaran menulis fiksi berikut ini kiranya dapat anda gunkana sebagai acuan pada waktu anda mengembangkan bahan pembelajaran menulis fiksi untuk kelas tertentu.
Kls
Tujuan
Pembelajaran
Bahan Pembelajaran menulis
1
2
3
4
3





4







5










6
Siswa mampu menulis cerita berdasarkan pengalaman sehari-hari

Siswa mampu membuat karangan / cerita berdsarkan pengalaman atau informasi dari bacaan

Siswa mampu menulis karangan secara runtut








Siswa mampu menyusun karangan dalam berbagai bentuk
1.     Menjawab atau membuat teka-teki
2.     Bermain peran
3.     Melengkapi cerita dengan urutan yang logis dan bermakna

1.    Melengkapi cerita
2.    Menggunakan gambar seri untuk menuliskan cerita

1.   Mengurutkan gambar seri yang diacak dan membuat ceritanya
2.   Menuliskan pengalaman dalam bentuk puisi kemudian membacakannya
3.   Menulis cerita
4.   Menulis untuk majalah dinding
5.   Membuat pantun dengan isi yang menyangkut kehidupan anak
6.   Menyusun cerita bersama-sama
1.  Melengkapi bagian awal, tengah atau akhir cerita
2.  Mementaskan naskah drama
Pantun

Drama
Cerpen/drama



Cerpen/drama
Cerpen/drama


Cerpen/drama


Puisi


Cerpen/drama
Puisi/cerpen/drama

Pantun


Cerpen/drama

Cerpen

Drama

Masih banyak lgi pembelajaran dan bahan pembelajaran menulis fiksi yang dpat Anda kembangkan sendiri. Hal itu dimungkinkan sebab pembelajaran aspek penggunaan dan pemahaman bahsa secara terpadu dapat dimulai dari mana saja, baik secara ekspresif maupun secara reseptif. Dengan demikian maka alur pembelajarannya mempunyai banyak variasil, misalnya :
1.      Mendengarkan               à menulis                     à berdiskusi
2.      Mendengarkan               à bercakap-cakap        à menulis
3.      Bercakap                        à menulis                     à membaca
4.      Membaca                       à berdiskusi                 à memerankan
5.      Menulis                          à melaporkan              à membahas
Masih banyak lagi variasi yang dapat ada buat sendiri
Dengan memperhatikan alur di atas, pembelajaran menulis fiksi dapat diawali dengan mendegarkan cerita yang dibacakan guru, membaca cerita, bercakap-cakap, dan sebagainya. Dapat pula pembelajaran menulis fiksi diteruskan dengan mendengarkan pembacaan hasil karangan siswa, membicarakan atau menganalisis isi atau bahasanya, dan sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar